4U to SAY - Hai Say,, gimana kabar dibulan Ramadhan ini,,? Masih kuat kan menjalankan puasanya,, semoga tetap sehat dan lancar selalu aja ya Say,, amiin,,!! Nah,, pada kesempatan yang baik ini,, saya mau berbagi sedikit cerita yang saya dapat dari ceramah sewaktu sholat Taraweh dibulan Ramadhan tahun 2013 ini. Kisah atau cerita ini merupakan kisah nyata yang terjadi dan bukan sekedar cerita biasa. Langsung aja Say,,
Kisah ini bermula dari seorang petugas polisi lalu lintas yang selalu bekerja mengatur lalu lintas ditengah jalan raya ibu kota. Pada suatu ketika,, Pak polisi tersebut melihat seorang kakek tua yang mau menyebrang jalan,, lalu Pak polisi pun membantunya. Menurut keterangan,, kakek tua tersebut adalah seorang pengemis di ibu kota yang tidak punya keluarga. Dari situlah mereka setiap hari bertemu,, dan setiap hari juga Pak Polisi itu memberikan sedikit uang yang dia punya untuk si kakek tua itu. Memang hanya sedikit yang bisa diberi oleh Pak Polisi tersebut,, walaupun dia seorang polisi lalu lintas atau SATLANTAS,, tapi dia bukan lah polisi yang kaya raya dengan harta,, dia polisi jujur yang hidup sederhana dan mengabdikan diri bagi negara dengan penuh tanggungjawab.
Sebenarnya ada percakapan diantara mereka,, tapi untuk menyingkat jalannya cerita ini saya potong aja ya Say,, hehe.. Pada suatu saat,, dalam satu hari penuh dari pagi sampai sore,, Pak polisi itu tidak melihat si kakek tua itu lagi,, dalam pikirannya bertanya-tanya ada apa dengan si kakek yang biasanya mangkal di perempatan lampu merah untuk mengemis,, hari ini tidak keliahatan sama sekali. Pak polisi itu pun terus bertanya dalam hatinya dan merasa ingin bertemu. Akhirnya,, Pak polisi itu memutuskan untuk mencari si kakek tua bertempat tinggal gubuk yang berada dipinggiran kota. Sesampainya disana,, ternyata si kakek tua itu sudah tidak bernyawa dan banyak tetangga dari si kakek yang sedang mengurus pemakamannnya. Saat para tetangga itu kebingungan mengurusi pemakaman si kakek,, datanglah pak polisi itu yang dengan ikhlas mau mengurus semua biaya pemakaman sampai selesai. Tiba-tiba ada salah satu tetangga kakek itu yang mendekati Pak polisi sambil memberi sebuah tongkat kayu yang biasa dibawa si kakek untuk berjalan. Pak Polisi itu pun menerima dengan senang hati,, karena hanya barang itulah yang dimiliki si kakek tua.
Hari demi hari di lalui Pak polisi di jalan raya tanpa si kakek tua itu lagi yang biasanya menemani ngobrol selepas tugas pak polisi itu selesai. Polisi itu pun merasa kesepian dan sambil mengenang masa-masa disaat sedang bersama si kakek tua,, pak polisi itu memukul-mukul tongat kayu ke sebuah batu yang didudukinya. Tanpa sadar pukulan pak polisi itu terlalu keras sampai-sampai tongkat peninggalan kakek tua pun lecet,, dan begitu terkejutnya pak polisi itu dengan apa yang dilihatnya pada sebatang tongkat kayu tersebut. Dibagian yang lecet itu terlihat warna kuning seperti emas,, lalu dikupas dan dibersihkan lah tongkat kayu tersebut,, dan benar ternyata emas,, tapi pak polisi itu masih belum yakin dengan apa yang dilihatnya. Diapun membawa tongkat itu ke sebuah toko emas untuk mengeceknya,, dan ternyata memang benar,, tongkat itu terbuat dari emas murni dengan kualitas terbaik,, lalu si pemilik toko itu pun mau membelinya dengan harga Rp. 300 juta,, tapi pak polisi itu tidak menjualnya,, dia hanya mau mengeceknya saja.
Pada suatu hari,, pak polisi dan istrinya itu sangat membutuhkan dana uang yang tidak sedikit,, lalu dengan berat hati dan terpaksa dia pun berniat menjual tongkat kayu peninggilan si kakek,, lalu pak polisi itupun pergi ke seorang kolektor benda tua di pusat ibu kota,, dan langsung dibeli lah tongkat itu dengan harga Rp. 2 Milyar. Pak Polisi itu pun tidak menyangka kalau harganya bisa setinggi itu,, ternyat tongkat tersebut adalah suatu peninggalan benda sejarah pada jaman kerajaan bangsa Jawa.
gambar ini hanyalah ilustrasi dan bukan gambar yang ada didalam kisah diatas |
0 komentar:
Post a Comment
Silahkanber Caz Ciz Cuz dengan sopan,, Jangan lupa untuk dijaga ya dalam berkomentarnya Sobat Van?!?
Tenkz,,